Sebagai grup rapper asal Bogor, Fade2Black mau buka-bukaan seputar kariernya yang diawali sejak tahun 1999 di kota hujan tersebut. Bondan&Fade2Black mengeluarkan single pertamanya dengan judul “Bunga” pada tahun 2005. Meskipun sempat merasakan kesulitan untuk membagi waktu antara kuliah dan bekerja sebagai pemusik, tapi grup rap satu ini membuktikan bahwa pendidikan tetap nomor satu sehingga seluruh personil Bondan&Fade2Black berhasil meraih gelar sarjana.
Untuk yang mau tahu lebih lengkap, HHI bocorin sedikit ya almamater masing-masing personil, he he he.Bondan dan Tito, ternyata satu kampus dan satu jurusan, loh, di Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Belanda. Kalau Arie menyelesaikan studinya di Universitas Pancasila sebagai Sarjana Hukum. Nah, kalau Reza lebih nyaman kuliah di Bogor saja, Institut Pertanian Bogor, dan mengambil ilmu Kehutanan.
Ada kabar gembira dan sedih yang HHI rangkum jadi satu bersamaan dengan ngobrol-ngobrolnya HHI bareng BF2B. Kabar gembiranya, tahun ini Bondan&Fade2Black akan me-launching sebuah buku mengenai perjalanan karier mereka dari awal sampai famous seperti sekarang ini. Tak hanya itu, selesai bulan puasa nanti, Bondan&Fade2Black akan tur selama satu bulan ke wilayah Sulawesi. Nah, siap-siap ya Rezpector di Sulawesi, jangan sampai ketinggalan turnya BF2B.
Kabar sedihnya -yang membuat HHI ikut bersedih juga-, Bondan&Fade2Black ternyata mengingkari lagu mereka sendiri yang berjudul “Kita Selamanya”. Kenapa? Karena mereka akan menjalani karier masing-masing setelah kontrak antara manajemen Bondan Prakoso dan manajemen Fade2Black selesai. Untuk lebih jelasnya, simak obrolan singkat HHI bareng Fade2Black berikut ini.
Hai akang-akang anu kasep, kumaha kabarna? He he he…
Alhamdulillah, semua baik, he he he.
Boleh diceritain sedikit awal terbentuknya Fade2Black?
Kami terbentuk dari tahun 1999-2000. Berawal dari ide iseng karena waktu itu grup rap di Bogor kurang kelihatan. Meskipun ada grup rap bernama house2house, tapi sepertinya VK dan Opik –personilnya- juga jarang kelihatan karena mungkin sibuk bekerja dan kuliah. Nah, akhirnya kita bikin dengan personil awal sebanyak 6 orang. Lima orang rapper dan satu orang beat maker/DJ. Namun, sekarang ini kami tinggal berlima karena pada tahun 2006 lalu, beatmaker kami meninggal karena sakit. Dua personil kami yang lain masih ada dan masih suka berkumpul tiap minggu, namanya Coki –bekerja di Pantasteik Bogor sebagai koki- dan Adit –bekerja di perusahaan ekspor-impor ikan hias.
Lalu, gimana kisahnya sampai memutuskan untuk bergabung dengan Bondan Prakoso “si lumba-lumba”?
Kami enggak bergabung. BF2B cuma project, kok. Suatu saat nanti Bondan akan lanjut dengan proyeknya sendri, sedangkan kami dengan proyek kami sendri juga. Landasan awalnya cuma pengen tahu musik yang dibuat Bondan dengan aliran metal funk. Nah, kami mau mencoba nge-rap di atas musik funk dia. Begitu awalnya, dan sampai sekarang kita masih mencoba untuk meng-explore macam-macam musik bareng yang selalu ada bagian rap di dalamnya.
Kalau begitu, kontraknya tinggal berapa lama lagi?
Kontrak akan habis satu album lagi. Jadi, kita dikontrak hanya untuk 4 album. Rencana kami (Fade2Black) setelah kontrak selesai, kami akan menjalankan rutinitas masing-masing saja, tapi enggak menutup kemungkinan kami akan lanjut dengan Bondan. Namun, tetap saja kami akan selesaikan album kami sendiri terlebih dahulu sebelum melanjutkan kontrak dengan Bondan.
Fade2Black kan berasal dari kota Bogor, nih. Menurut Fade2Black sendiri gimana perkembangan musik rap di kota hujan ini?
Jauuuh lebih baik dari pada zaman kami dulu. Dulu, kalau kami mau ngulik lagu, masih pakai kaset. Jadi, harus rewind-forward-rewind-forward. Kalau sekarang, lirik lagu dimana-mana bisa ditemukan dengan bantuan internet. Dulu, beat-beat minus one juga jarang, sedangkan sekarang sudah mudah. Ditambah lagi, media sekarang juga sudah baik. Jadi, perkembangan rap di Bogor sekarang jauuuuuh lebih berkembang. Intinya, medianya sudah lebih banyak dan itulah yang membuat rap di Bogor berkembang. Dilihat juga dari banyaknya populasi grup rap di Bogor.
Sekarang sudah mulai bermunculan rapper-rapper muda multitalenta dari kota Bogor, seperti FLOW.R, Edgar, Cibinong Community, The Big Brother, Botanic Crew, dan lain-lain. Apa pergerakan mereka di industri musik hip hop sudah cukup baik atau masih perlu ditingkatkan lagi?
Ada beberapa yang cukup baik. Yang harus ditingkatkan kalau memang tujuannya industri adalah bentuk kemasan dan cara maintain-nya saja. Selain faktor luck (jujur, kami juga termasuk mendapat faktor luck,kok dengan menempel nama Bondan Prakoso) kebanyakan grup rap selalu seragam dan enggak punya nilai jual. Enggak ada yang bilang musik rap itu gampang. Rap juga susah karena tetap harus tahu nada, tahu tempo, dan lain-lain. Sebagai contoh, rap yang enggk punya nilai jual adalah yang di keseluruhan lagunya cuma diisi dengan rap doang. Kami pun begitu. Di Fade2Black, kami anarki, dalam artian tanpa ada aturan apapun kalau sedang nge-rap dan bebas, “sadaek urang” kalau kata Sunda, mah. Namun, ketika menjalani proyek dengan Bondan, dia memberikan banyak pelajaran baku dalam musik. Mulai dari tempo, artikulasi, stakato, hitungan 3/4 sampai 5/4, dan lain-lain. Dari pelajaran itu kami bisa mengelevasikan kemampuan rap kami ke tingkat selanjutnya tanpa ninggalin ciri khas kami yang sudah “tanpa aturan” sedari dulu. Nah, kalau untuk pergerakan enggak usah ditanya lagi, mereka sudah sangat baik. Mudah-mudahan grup rap di luar sana dan di Bogor khususnya, banyak yang bisa meningkatkan kualitas bermusiknya.
Kalau rezpector Bogor sendiri ada berapa banyak jumlahnya? Sudah sesuai target atau masih butuh tambahan rezpector?
Kalau rezpector Bogor sendiri ada berapa banyak jumlahnya? Sudah sesuai target atau masih butuh tambahan rezpector?
Hi hi hi, jobdesk-nya management, nih yang tahu jumlah pastinya. Mungkin sekitar ribuan sampai puluhan ribu yang terdaftar. Mmm…enggak ada target kuantiti, yang ada justru target kualitas si Rezpectornya.
Foto: Koleksi pribadi Bondan&Fade2Black
Biasanya Bondan&Fade2Black punya jadwal khusus untuk silaturahmi bareng rezpector Bogorenggak?
Kami silaturahmi kalau ada show main di mana pun kami main, dan dengan Rezpector dari mana pun.
Boleh tahu enggak, di mana tempat nongkrong favorit masing-masing personil di Bogor?
Dulu di basecamp kami yang ada di daerah Ciapus. Kalau sekarang di rumah masing-masing denganplaystation masing-masing. Ha ha ha.
Lalu, kalau lagi weekend dan enggak ada jadwal manggung, biasanya pada kemana, nih?
Kalau lagi weekend, biasanya Bondan dan Tito berkumpul bareng istri dan anak masing-masing. Kalau Arie, biasanya jalan sama pacarnya –sekadar bocoran, Arie dan pacarnya akan menikah, loh bulan Juli nanti. Siap-siap patah hati lagi ya, Rezpector. Hiks hiks hiks-. Nah, kalau Reza biasanya ber-laptop ria di rumah.
Biasanya kalau latihan di studio atau di rumah salah satu personil?
Kami enggak pernah latihan, jangan dicontoh, ya!
Bocorin sedikit dong trik promosinya Bondan&Fade2Black! He he he)
Ha ha ha, intinya cuma satu, jangan menunggu untuk dipromo-in. Bawel ajah sama management sendiri untuk ngejualin kita ke sponsor. Plus, lobi dan deketin korporat-korporat yang sering ngadain acara-acara :p
Terakhir, sebagai rapper yang sukses dari Bogor, adakah rencana untuk membesarkan hip hop Bogor?
Enggak ada. Biar saja hip hop itu berjalan sendiri sesuai kodratnya hip hop.
Salam sukses ya untuk seluruh Rezpector Bondan&Fade2Black.
Sukses hiphopindooooo…
Terima kasih buanyaaaak HipHopIndo!
Terima kasih buanyaaaak HipHopIndo!
sumber : hiphopindo.net
0 komentar:
Posting Komentar